"Kami berharap berita baik ini dapat disusul berita baik lainnya, karena kita harus dapat memobilisasi komitmen sebesar 21,6 milyar dolar AS secepat mungkin apabila kita betul-betul ingin mempercepat transisi energi di Indonesia," tambahnya.
Sekretariat JETP melapor pada Satgas Transisi Energi Nasional.
The Norwegian Climate Investment Fund melakukan investasi sebesar 25 juta dolar, sementara British International Investment (BII) melakukan investasi 5 juta dolar kepada start up Xurya sebagai bagian dari putaran pencarian dana sebesar 55 juta dollar yang di dalamnya termasuk Swedfund, Climate Capital sebagai manajer Southeast Asian Clean Energy Fund (SEAC) II dan AC Ventures.
Investasi ekuitas ini akan mendukung Xurya dalam ekspansi kapasitas pengembangan energi surya, termasuk proyek-proyek Pembangkit Tenaga Listrik Surya (PLTS) atap yang menyuplai energi hijau ke pelanggan komersial dan industri.
"Norfund sangat senang dapat memimpin putaran investasi ini untuk Xurya dan memobilisasi pendanaan publik dan swasta untuk sebuah perusahaan yang betul-betul memberikan sumbangsih penting bagi transisi energi di Indonesia. Investasi ini sejalan dengan mandat Norwegian Climate Investment Fund yaitu mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca dengan melakukan investasi energi terbarukan di emerging markets.", ujar Anders Blom, Senior Vice President untuk Energi Terbarukan di Norfund.
Srini Nagarajan, Managing Director dan Head of Asia di BII, mengatakan, “Energi surya di sektor komersial dan industri merupakan bagian penting dalam memajukan transisi energi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kami menyambut kesempatan untuk mendukung Xurya, pelopor di bidang ini untuk memperkuat kemitraan kami dengan Indonesia. Sebagai lembaga pembiayaan pembangunan Inggris, investasi ini mencerminkan komitmen kami untuk mendukung JETP dan pembangunan berkelanjutan untuk membangun masa depan yang lebih hijau dan berdaya lenting."
Pemerintah Norwegia dan Inggris Raya merupakan anggota International Partners Group (IPG) dalam kemitraan JETP dengan Indonesia.
Pemerintah Norwegia menjanjikan sampai dengan 2,5 milyar Krone Norwegia (setara dengan 230 juta dolar AS berdasarkan nilai tukar bulan Juli 2024) dalam bentuk investasi ekuitas dari Norwegian Climate Investment Fund.
Pemerintah Inggris Raya menjanjikan 1,15 milyar dolar AS untuk Kemitraan JETP, yang terdiri atas 1 milyar dolar AS dalam bentuk Jaminan Bank Dunia dan 150 juta dolar AS dalam bentuk investasi ekuitas melalui Private Infrastructure Development Group (PIDG). Investasi Ekuitas BII pada Xurya merupakan kontribusi tambahan pada JETP.
"Norwegia dan Indonesia merupakan mitra erat dalam transisi menuju energi terbarukan, dan telah melaksanakan konsultasi bilateral di sektor energi selama 30 tahun terakhir. Investasi ini menjadi bukti atas komitmen kuat Norwegia untuk mendukung Indonesia sebagai bagian dari JETP," ujar Rut Krüger Giverin, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia.
"Saya senang melihat kontribusi BII terhadap investasi ekuitas pertama di bawah JETP. Investasi BII untuk Xurya merupakan langkah signifikan dan merupakan tambahan atas komitmen Inggris yang tercatat mencapai 1,15 milyar dolar AS. Kami berharap melihat lebih banyak proyek-proyek seperti ini yang dapat mengkatalisasi investasi energi terbarukan di sektor swasta," ujar Dominic Jermey, Duta Besar Inggris Raya untuk Indonesia.
Xurya didirikan di tahun 2018 dan memiliki lebih dari 170 proyek energi surya yang tersebar di seluruh Indonesia. Perusahaan ini merupakan perusahaan pertama yang menawarkan proyek surya atap rental tanpa memerlukan biaya awal. Hal ini telah mendorong pesatnya pertumbuhan penggunaan energi surya atap belakangan ini, khususnya di sektor komersial dan industri.
Sejak itu, tim Xurya terus melakukan inovasi di industri ini, antara lain menjadi perusahaan pertama yang menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) untuk mengoperasikan energi surya jarak jauh di Indonesia dan menggunakan teknologi machine learning dalam operasional energi surya.